Tips menggunakan tabir surya tabir surya kawan atau lawan

Sinar matahari pada kulit mempunyai efek baik dan buruk. Sinar tersebut membantu tubuh untuk membuat vitamin D yang dibutuhkan oleh tulang. Namun paparan yang berkepanjangan dengan sinar matahari juga bisa mempercepat terjadinya proses penuaan kulit, baik diwajah maupun di seluruh tubuh. Menurut panjang gelombangnya, UV terbagi dalam tiga jenis, yaitu UVC(100-290 nm/nano meter), UVB(290-320 nm), dan UVA (320-400 nm). Beruntung UVC hampir seluruhnya diserap lapisan ozon di atas sana sehingga tidak berpengaruh pada kulit , Meski demikian kita tetap perlu berhati-hati dengan UVC “ buatan “ yang dihasilkan oleh pancaran lampu yang berisi air raksa (merkuri), xenon dan germicidal lamp (lampu penghalau kuman penyakit). Pengaruh UVB pada kulit sudah terasa pada kulit ari, bagian paling luar kulit(epidermis). Makin lama kulit terpapar, warnanya makin coklat. Masalahnya ketika tubuh tak lagi cukup menghasilkan melanin untuk mengikis sinar UVB yang di serap kulit . maka yang terjadi kulit seperti terbakar. Namun yang perlu diwaspadai ternyata sinar UV juga berpengaruh buruk pada mata. Karena dapat mempercepat pengeruhan lapisan kornea, yang kita kenal dengan istilah gangguan katarak. Sejak dulu manusia telah sadar bahwa kulit itu perlu dilindungi dari sisi jahat sinar matahari. Masyarakat traditional dari jawa dan Kalimantanpun membuat ramuan penangkal sinar matahari/ tabir surya alami yang dibuat dari rempah-rempah asli, seperti beras tumbuk, kulit kayu bangkai, temugiring, daun pandan yang dicampur dengan rendaman air bunga mawar, melati, kenana dan sirih. Ramuan dicetak dalam bentuk bulat, jika akan digunakan, bulatan dicairkan lalu dioleskan di wajah dan dibiarkan mongering selama mereka beraktivitas da daam rumah untuk menahan terpaan sinar matahari. Penggunaan sun protector atau tabir surya dapat membantu menghindari cahaya berbahaya sebelum menembus kulit. Banyak produk tabir surya yang ditawarkan. Ada yang berwujud krim, lotion, semprot, atau lip balm. Ada juga yang dibubuhi vitamin, pelembab sari lidah buaya, teh hijau, serta pewangi. Ada juga yang mengandung SPF 2 hinga SPF 60. Penggunaan tabir surya sebaiknya disesuaikan dengan jenis kulit dan seberapa aktif kegiatan kita di bawah sinar matahari. SPF (Sun Protection Factor), satuan tabir surya lazim digunakan untuk menunjukkan berapa lama waktu kita bisa terpapar sinar matahari tanpa kulit jadi terbakar. Angka SPF diperoleh dari percobaan di dalam ruangan dengan pemajanan berkas sinar yang mirip dengan UVB Matahari pada manusia. Dalam percobaan, beberapa orang diberi tabir surya, yang lain tidak. Angka SPF diperoleh dengan membagi lamanya sinar yang menimbulkan kemerahan (gejala sun burn) pada kulit yang diolesi tabir surya dengan lamanya sinar menimbulkan kemerahan pada kulit yang tak terlindung. Penghitungan SPF disesuaikan dengan dosis minimal timbulnya eritema atau kemerahan (sun burn) pada kulit. Pilih Sun Block atau Sun Screen ? Dari kandungan zatnya, tabir surya kerap dibedakan menjadi sun block dan sun screen. Sun block yang secara fisik memantulkan sinar UV umumnya mengandung seng oksida dan titanium dioksida, dan harus dioleskan lebih tebal. Sedangkan sun screen atau sun filter secara kimiawi menyerap sinar UV, agar tak menyerang sel kulit hidup; biasanya mengandung avobenzone dan benzophenone yang bisa menangkis serangan UVA, dan cukup dioleskan tipis saja. Prinsipnya, baik sun block atau sun screen, tetap sama saja sebagai tabir surya penangkis, baik UVB maupun UVA. Cara Menggunakan Tabir Surya Ada beberapa tips menggunakan tabir surya agar mendapat hasil yang optimal. a. Mengoleskan tabir surya yang benar adalah dengan memakainya minimal setengah jam sebelum beraktivitas, misalnya berenang. Bahan aktif dalam tabir surya yang tahan air sekalipun perlu waktu untuk menyerap di kulit. Pemakaian harus diulang, setelah istirahat. b. Umumnya, tabir surya baru dipakai persis sebelum jalan-jalan ke pantai atau berenang. Begitu naik dari kolam, diseka handuk, tabir surya pasti hilang. Bila masih ingin berenang lagi, oleskan agi tabir surya meskipun pada kemasan tertulis tidak perlu. c. Kesalahan pengunaan membuat hasil kerja tabir surya tidak efektif. Berhati-hatilah menggunakan tabir surya, jangan sampai melewati aris mata. d. Pilihlah tabir surya sesuai jenis kulit, dan tetap digunakan sekalipun kita telah memakai topi atau payung. Bagaimana dengan tabir surya yang dilengkapi pelembab, pemutih dan vitamin? Zat aktif tabir surya jenis ini bekerja lebih cepat, hinga lebih cpat kedaluarsa pula. Hati-hati dan cermati bentuk, warna serta aromanya.banyak produk yang bisa memicu alergi karena mengandung bahan kimia sintesis.Kandungan zinc atau titanium oksida bisa bermanfaat untuk memantulkan sinar matahari dan tak berinteraksi dengan sel-sel kulit disamping itu tidak kalah pentingnya adalah menjaga kesehatan kulit dari dalam lewat gaya hidup sehat, misalnya nutrisi seimbang, berolahraga serta konsumsi suplemen yang kaya anti oksidan. shareseriale